Kebahagiaan Berawal dari Kesedihan

Edu Indonesia
0
Kebahagiaan Berawal dari Kesedihan
By: Yolanda Oktovina NH
X.6 SMAN 1 Tualang


Pagi ini, Reisya pun bangun dari tempat tidur untuk siap-siap pergi ke sekolah. Reisya lihat jam sudah pukul 06.45 Wib itu menandakan 15 menit lagi bel sekolah akan berbunyi, Reisya pun cepat-cepat untuk pergi kesekolah.
Akhirnya, Reisya sampai di sekolah dan melewati pohon-pohon yang rimbun. Reisya pun langsung masuk kekelas dan meletakkan tas dengan keras sehingga membuaat suara “Braaakkkk”, siswa di kelas tersebut melihat Reisya dengan mata yang sinis. Ada seorang anak mengatakan pada Reisya, “Heii..Woii santai sikit, jangan kau kira ini kelasmu ya”. Reisya pun hanya terdiam menurutnya hari ini awal masuk sekolah yang menyedihkan baginya karna baru masuk sekolah saja ada yang tidak suka padanya. Reisya pun bertanya kepada anak yang asyik membaca buku. “Kenapa dia gitu ya sama aku?aku salah apa yang sama dia?”.Anak itu pun menjawab, “Maafin dia ya, dia emang kayak gitu sifatnya di maklumi aja?Oh ya, nama kamu siapa?”.Reisha pun berjawab, “Nama ku Reisya, kalau kamu?”. Anak itu pun menajwab, “Nama ku Marsya, salam kenal ya?”, ambil tersenyum pada Reisya.
              Pelajaran pun di mulai pada saat belajar matematika yang gurunya saat itu Pak Suratno.Dengan gaya bahasa seperti orang jawa  dan pakaian seperti jojon yang pelawak membuat Reisya dan teman-temannya ketawa dalam hati. Walaupun suara ketawa mereka tidak terdengar tapi hanya suara desisan yang di dengar. Tapi Pak Suratno hanya diam saja dengan tidak memperdulikan karena asiknya dia menerangkan pelajaran matematika di depan kelas namun Pak suratno tidak suka ada murid yang tidak memerhatikannya saat dia sedang menerangkan. Tiba-tiba Reisya tidak sadar mengeluarkan suara yang sangat besar, “Hee…Diam lah, Aku tidak mau ribut-ribut denganmu ya”.Yang Saat itu Reisya sedang berdebat dengan anak yang tidak suka sama dia yang tadi. Pak Suratno pun melihat Reisya dan berkata, “Heii.. Kamu Reisya sekarang kamu terangkan apa yang saya terangkan tadi?”. Reisya pun terdiam dan dia maju kedepan kelas sambil menudukkan kepala. “Maafkan saya Pak Suratno, saya minta maaf”, kata Reisya dengan merasa bersalah. Pak Suratno pun memaafkan Reisya dan menyuruhnya untuk duduk kembali ke kursinya.
              Bel pun berbunyi, tanda bel istirahat Reisya pun langsung keluar kelas menuju ke kantin.Tiba-tiba Reisya menabrak seorang cowok yang sedang meneguk minumannya. Reisya dengan wajah yang takut pun berkata, “Uuupss.. maaf ya aku tidak sengaja”. Laki-laki itu pun berkata, “Ya,tidak apa-apa kok”.Reisya pun merasa senang melihat senyuman yang diberikan laki-laki itu. Laki-laki itu pun menyapanya, “Oh ya,maaf nama kamu siapa ya?”. Reisya pun menjawab dengan malu, “Nama ku Reisya,kalau kamu?”. “Nama ku Niko,Nama kamu bagus juga ya?” kata laki-laki itu dengan tersenyum ramah. Reisya pun merasa senang karna baru kali ini ada cowok yang memujinya dengan tersenyum ramah. Menurutnya, Niko itu adalah cowok yang sempurna di matanya.
              Reisya pun meninggalkan kantin Niko di kantin. Reisya pun menuju kelas tiba-tiba datang sahabat Reisya yaitu Marsya bertanya, “Loh,kenapa kamu senyam-senyum dari tadi, aku curiga lah ma kamu sya?”. Reisya pun terbangun dari lamunannya, “Ee.. tidak apa-apa kok” jawab Reisya dengan singkat.
Bel pun berbunyi lagi tanda waktu istirahat sudah habis. Reisya pun mengeluarkan buku unuk menge-check pelajaran apa yang akan masuk hari ini. Saat sedang asik menge-check pelajaran apa yang akan di pelajari setelah ini, terdengar suara hentakan sepatu. “ tookk..tookk”, suara pintu yang diketuk rupanya oleh Buk Rita guru bahasa indonesia. “Assalamualaikum”, kata Bu Rita sambil jalan tergopoh-gopoh dengan raut wajah yang sangat tidak enak di pandang. Siswa pun menjawab, “Waalaikumsalam”. Reisya pun bertanya kepada Marsya, “Kamu udah selesaikan tugas bahasa indonesia yang kemarin?”. Marsya pun menjawab, “Sudah dong, Emang kenapa?kamu belum buat ya?”, sambil tersenyum. Reisya pun menjawab senyumannya dan berkata, “sudah ya,aku kerjakan”.
              Bu Rita pun berkata, “Kita kan ada Pr?Kumpulkan tugasnya ke depan dan setelah itu ibu akan mengabsen kalian?” yang masih sibuk mencari pena dalam kotak pensilnya. Siswa pun menjawab, “Iya buk”, dan bangkit dari kursi mengumpulkan tugas mereka. Reisya pun sekarang masih memikirkan Niko yang ada di kantin tadi. Tiba-tiba suara yang menggelegar datang mengejutkan Reisya, “Reiisyyaa?”. Reisya pun menjawab “E..E..Iya Niko,eppss salah.maksud saya iya buk”. Murid-murid pun tertawa dengan terbahak-bahak melihat kelakuaan Reisya saat itu.Reisya merasa saat itu dia baru sadar dari mimpi yang sangat indah.Bu rita pun mulai menjelaskan materinya.
              Jam pun berlalu, bel pulang sudah berbunyi. “Horeee..”, suara itu yang terdengar saat ini. Tak Reisya duga saat berjalan ada yang menepuk bahunya,saat dilihat rupanya itu Niko. “E.. kamu Niko, ada apa?”, kata Reisya terbata-bata. Niko pun menjawab dengan tersenyum, “hehehe..tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menegur mu Reisya”. Reisya pun meninggalkan Niko untuk pulang kerumahnya.
              Esok hari saat di sekolah Reisya berpikir kenapa dia selalu deg-degkan melihat wajah Niko.Dia pun bertanya pada dirinya, “Kenapa dengan diriku ini ya, tiba-tiba ada hasra merasukku untuk mendekatinya”.
              Tiba-tiba kepala Reisya Sakit, Rupanya sahabat Reisya yaitu Renny memerhatikannya sejak dari awal, “Kamu kenapa Sya?Kamu sakit?”. Reisya pun menarik nafasnya secara peralahan-lahan agar temannya tidak curiga bawah dia sedang sakit, “Oh tidak apa-apa kok,Ren.Mungkin aku sedang kecapekan aja”. Sebenarnya dalam hati Reisya ingin mengungkapkan kepada sahabatnya itu bahwa dia sedang sakit yang lumayan parah tetapi karna dia tidak ingin orang tau dia hanya diam saja. Teman-teman Reisya pun sudah menyuruh Reisya untuk memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit setelah pulang sekolah, tetapi Reisya tidak mau.
              Bel masuk sudah berbunyi dari tadi, Reisya pun merasa heran kenapa guru komputernya yaiu Bu Rika belum masuk-masuk juga. Reisya pun memutuskan untuk keluar kelas. Saat dia di depan pintu dia melihat Niko sedang bersama cewek yang mungkin itu pacarnya Niko. Reisya pun bertanya ke pada Amel, “Kamu kenal Niko kan?Cewek yang berasamanya itu siapa ya?”. Amel pun menjawab dengan mengerutkan dahi, “Aku tidak tau Reisya,Emang kenapa?”. Reisya pun menjawab, “Ooo..tidak apa-apa”. Reisya pun merasa kecewa bercampur cemburu.
              Tapi Reisya pun mulai berpikir dengan akal sehatnya agar tidak buruk sangka kepada Niko yang di sukainya.Reisya pun menuju kelas, dan sampai di kelas. Reisya merasa dada nya sesak dan merasa penglihatannya mulai kabur. Reisya pun duduk sambil memejamkan matanya.Sebenarnya,Reisya tidak boleh capek karena akan mamncing penyakinya kambuh kembali. Reisya pun terdiam. Bel istirahat pun berbunyi,Reisya pun keluar dari kelas dan duduk di pohon yang ridang sambil menyandarkan tubuhnya di batang pohon tersebut.Tiba-tiba Reisya teringat Niko kembali, dia mulai berpikir apakah pantas Niko menjadi pacaranya, sedangkan Reisya dan Niko baru kenal. Lalu, Reisya berpikir dengan nalurinya sehingga menemukan jawabannya. Jawaban dalam nalurinya bahwa dia tidak usah pacaran dengan Niko karna jika putus mereka akan pasti bermusuhan, lebih baik jadi sahabat saja. Bel istirahat pun habis, dan mulai belajar seperti biasa.
              Sejak itu pun, Reisya menjadi tambah rajin untuk belajar karena Reisya mulai termotivasi dengan Niko karna Niko anak yang pintar,rajin,dan baik. Itulah hal yang membuatnya menjadi termotivasi dan juga penyakit yang Reisya derita sudah mulai tidak kambuh, karena dia sudah belajar dari sahabat-sahabat yang menyayanginya bahwa, “jangan memikirkan hal yang tidak perlu di pikirkan, Pikirkan lah bagaiamana masak depan mu sekarang”.
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)