PEKANBARU (RP) - Siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) pada Senin (16/4), diminta jangan percaya dengan tawaran kunci jawaban atau lembar ujian yang diyakini benar.
Hal ini disampaikan untuk mengantisipasi fenomena tahunan di mana setiap pelaksanaan UN, selalu ribut dengan beredarnya kunci jawaban.
Kalaupun ada kunci jawaban yang ditawarkan, dipastikan itu menyesatkan karena sistem pengamanan lembar ujian sangat ketat.
''Jangan percaya dengan segala bentuk tawaran kunci jawaban yang katanya benar. Sistem pengamanan dan pendistribusian lembar ujian sudah sangat ketat sekali, jadi sangat tidak mungkin bocor. Belajarlah dan tunjukkan kejujuran dalam melaksanakan ujian nanti. Orang tua di rumah juga bantu anak didik kita untuk belajar,'' ujar Kadisdik Kota Pekanbaru, Yuzamri Yakub, Jumat (13/4).
Sementara itu, sekitar 184 personel polisi dari Polresta Pekanbaru disiapkan untuk mengamankan jalannya Ujian Nasional yang akan dilaksanakan mulai Senin 16 April 2012.
Hal ini dikatakan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar pada Riau Pos, Jumat (13/4), melalui Kabag Ops, Kompol Rommel Hutagaol.
''184 personel ini akan disebar di 92 sekolah setingkat SMA. Yaitu, 41 SMU, 12 MA dan 39 SMK,'' jelas Kompol Rommel.
Dikatakannya, persiapan ini merupakan inisiatif dan Polresta Pekanbaru sendiri, karena hingga saat ini permintaan bantuan keamanan secara resmi dari Dinas Pendidikan belum diterima Polresta.
''Ini inisiatif kita saja. Karena kita melihat UN ini merupakan agenda nasional yang harus benar-benar disikapi serius,'' tambah Kabag Ops. Personel yang disebar ini, kata Kompol Rommel, akan disiapkan dua orang pada tiap sekolahnya.
''Mereka akan berkoordinasi dengan pihak sekolah apa saja yang perlu dijaga. Kami dari pihak kepolisian tidak akan sampai ke kelas. Tapi, manakala kita dibutuhkan, akan diberikan,'' ujarnya.
Sementara itu, untuk pengamanan UN secara keseluruhan di Provinsi Riau, Kabag Ops mengatakan, akan dilakukan oleh Polda. ''Anggota ini nantinya akan berada di sekolah mulai pukul 07.00 WIB. Satu jam sebelum ujian dimulai,'' jelasnya.
Lembar ujian siswa itu sendiri didistribusikan pada subuh hari pelaksanaan UN berlangsung. Pendistribusian juga dikawal ketat dan kertas ujian disegel.
Ikrar UN SMK PGRI
Untuk menjaga kemurnian hasil UN yang akan digelar pada Senin (16/4), para guru beserta siswa SMK PGRI Pekanbaru nyatakan Ikrar Jujur dan Berprestasi UN, Jumat (13/4) pagi.
Prosesi ini digelar serentak dengan acara muhasabah Jumat, serta doa bersama untuk keberangkatan umroh guru-guru SMK PGRI pada 19 April - 3 Mei mendatang.
Kepala SMK PGRI Drs Shofrudin As, menyebutkan, dengan diucapkan ikrar ini oleh guru dan siswa sekaligus diharapkan dapat tertanam di hati mereka untuk benar-benar jujur dalam pelaksanaan UN nanti.
''Terutama bagi para siswa, setidaknya tertanam dalam diri mereka untuk lebih berhati-hati dan tidak berpikir akan mendapat kunci jawaban, apalagi sampai berkhayal dapat SMS kunci jawaban UN saat ujian besok,'' ujar Shofrudin.
Selain berjanji jujur, dalam ikrar itu juga dibunyikan agar siswa dapat berprestasi saat UN nanti. SMK PGRI yang tahun kemarin berhasil meluluskan 100 persen siswanya, 217 siswa, kembali memasang target yang sama dengan tahun ini.
''Tahun lalu Alhamdulillah 100 persen, target kita tahun ini kembali mempertahankan prestasi itu dan meningkatkan kualitas nilai,'' jelas Shofrudin.
Tahun ini seluruh siswa tingkat akhir sekolah ini, 215 siswa dari jurusan akuntansi, sekretaris dan pemasaran akan ikut UN. Kepala sekolah optimis anak-anak asuhnya siap menghadapi UN. Optimistis ini juga diakui oleh salah seorang siswa Jurusan Sekretaris, Melfiza.
''Dari berbagai persiapan di sekolah, dari hasil try out yang bagus, persiapan juga rasanya sudah maksimal jadi optimis bisa,'' ujar Melfiza dengan yakin.
Melfiza adalah satu dari 215 siswa yang ikut berikrar kemarin. Melfiza dan kawan-kawannya setidaknya sudah mengikuti tiga kali try out, termasuk try out yang digelar oleh Dinas sumber riau.coSumberPendidikan Kota Pekanbaru pada 3 April lalu.(lim/ali/h)
Hal ini disampaikan untuk mengantisipasi fenomena tahunan di mana setiap pelaksanaan UN, selalu ribut dengan beredarnya kunci jawaban.
Kalaupun ada kunci jawaban yang ditawarkan, dipastikan itu menyesatkan karena sistem pengamanan lembar ujian sangat ketat.
''Jangan percaya dengan segala bentuk tawaran kunci jawaban yang katanya benar. Sistem pengamanan dan pendistribusian lembar ujian sudah sangat ketat sekali, jadi sangat tidak mungkin bocor. Belajarlah dan tunjukkan kejujuran dalam melaksanakan ujian nanti. Orang tua di rumah juga bantu anak didik kita untuk belajar,'' ujar Kadisdik Kota Pekanbaru, Yuzamri Yakub, Jumat (13/4).
Sementara itu, sekitar 184 personel polisi dari Polresta Pekanbaru disiapkan untuk mengamankan jalannya Ujian Nasional yang akan dilaksanakan mulai Senin 16 April 2012.
Hal ini dikatakan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar pada Riau Pos, Jumat (13/4), melalui Kabag Ops, Kompol Rommel Hutagaol.
''184 personel ini akan disebar di 92 sekolah setingkat SMA. Yaitu, 41 SMU, 12 MA dan 39 SMK,'' jelas Kompol Rommel.
Dikatakannya, persiapan ini merupakan inisiatif dan Polresta Pekanbaru sendiri, karena hingga saat ini permintaan bantuan keamanan secara resmi dari Dinas Pendidikan belum diterima Polresta.
''Ini inisiatif kita saja. Karena kita melihat UN ini merupakan agenda nasional yang harus benar-benar disikapi serius,'' tambah Kabag Ops. Personel yang disebar ini, kata Kompol Rommel, akan disiapkan dua orang pada tiap sekolahnya.
''Mereka akan berkoordinasi dengan pihak sekolah apa saja yang perlu dijaga. Kami dari pihak kepolisian tidak akan sampai ke kelas. Tapi, manakala kita dibutuhkan, akan diberikan,'' ujarnya.
Sementara itu, untuk pengamanan UN secara keseluruhan di Provinsi Riau, Kabag Ops mengatakan, akan dilakukan oleh Polda. ''Anggota ini nantinya akan berada di sekolah mulai pukul 07.00 WIB. Satu jam sebelum ujian dimulai,'' jelasnya.
Lembar ujian siswa itu sendiri didistribusikan pada subuh hari pelaksanaan UN berlangsung. Pendistribusian juga dikawal ketat dan kertas ujian disegel.
Ikrar UN SMK PGRI
Untuk menjaga kemurnian hasil UN yang akan digelar pada Senin (16/4), para guru beserta siswa SMK PGRI Pekanbaru nyatakan Ikrar Jujur dan Berprestasi UN, Jumat (13/4) pagi.
Prosesi ini digelar serentak dengan acara muhasabah Jumat, serta doa bersama untuk keberangkatan umroh guru-guru SMK PGRI pada 19 April - 3 Mei mendatang.
Kepala SMK PGRI Drs Shofrudin As, menyebutkan, dengan diucapkan ikrar ini oleh guru dan siswa sekaligus diharapkan dapat tertanam di hati mereka untuk benar-benar jujur dalam pelaksanaan UN nanti.
''Terutama bagi para siswa, setidaknya tertanam dalam diri mereka untuk lebih berhati-hati dan tidak berpikir akan mendapat kunci jawaban, apalagi sampai berkhayal dapat SMS kunci jawaban UN saat ujian besok,'' ujar Shofrudin.
Selain berjanji jujur, dalam ikrar itu juga dibunyikan agar siswa dapat berprestasi saat UN nanti. SMK PGRI yang tahun kemarin berhasil meluluskan 100 persen siswanya, 217 siswa, kembali memasang target yang sama dengan tahun ini.
''Tahun lalu Alhamdulillah 100 persen, target kita tahun ini kembali mempertahankan prestasi itu dan meningkatkan kualitas nilai,'' jelas Shofrudin.
Tahun ini seluruh siswa tingkat akhir sekolah ini, 215 siswa dari jurusan akuntansi, sekretaris dan pemasaran akan ikut UN. Kepala sekolah optimis anak-anak asuhnya siap menghadapi UN. Optimistis ini juga diakui oleh salah seorang siswa Jurusan Sekretaris, Melfiza.
''Dari berbagai persiapan di sekolah, dari hasil try out yang bagus, persiapan juga rasanya sudah maksimal jadi optimis bisa,'' ujar Melfiza dengan yakin.
Melfiza adalah satu dari 215 siswa yang ikut berikrar kemarin. Melfiza dan kawan-kawannya setidaknya sudah mengikuti tiga kali try out, termasuk try out yang digelar oleh Dinas sumber riau.coSumberPendidikan Kota Pekanbaru pada 3 April lalu.(lim/ali/h)