By Engky Permindo on Tuesday, November 9, 2010 at 11:35pm ·
Sepasang
Pria & wanita sedang duduk bersama di taman kampus, hanya
memandang langit. Sementara sahabat-sahabat mereka asik bercanda
dengan pacarnya masing-masing.
Nita : Bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.
Pria : kayaknya cuma tinggal kita berdua yang jomblo. (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Nita: Kayaknya aku ada ide bagus nih. kita buat permainan yuk?
Pria : Eh? permainan apa?
Nita: Eng... gampang sih. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu. Tapi hanya untuk 100 aja. Gmn?
Pria : Hmm... baiklah. lagian aku juga ga ada rencana apa-apa beberapa bulan ini.
Nita : Kok kayaknya kamu niat gtu? semangat knp! hari ini akan jadi hari pertama kita jadian. Jalan-jalan kmn nih?"
Pria : Gimana kalo kita nonton aja? Kalo gak salah ada film The Troy katanya filmnya bagus.
Nita : OK dech. Yuk kita pergi skg. tar pulang nonton kita ke karaoke ya...
Pria : Boleh juga...(mereka pun pergi nonton & berkaraoke. Malam harinya pria mengantarkan nita pulang)
Hari ke 2:
Mereka
menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,suasana kafe
yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka
pada situasi yang romantis. Sebelum pulang si pria membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk nita.
Hari ke 3:
Mereka
pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
pria. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan
membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat
duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan
mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 7:
Bermain
bowling dengan teman-teman pria. Tangan nita terasa sakit karena
tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Pria pun memijit tangan nita
dengan lembut.
Hari ke 25:
Si pria mengajak nita
makan malam di tepi pantai. Bulan sudah menampakan diri, langit yang
cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk
menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan
suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi nita memandang
langit, dan melihat bintang jatuh.
Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41:
Si
pria berulang tahun. nita membuatkan kue ulang tahun untuk pria. Bukan
kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul
dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Pria
terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat ia
meniup lilin ulang tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan
waktu seharian, makan es krim, nonton, dan berkeliling kota. Pria
menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk nita, dan nita membelikan
sebuah pulpen untuk Pria.
Hari ke 72:
Pergi Ke
sebuah pameran & melihat meriahnya pameran. Nita penasaran untuk
mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan
"Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang". (kemudian peramal itu
meneteskan air mata.)
Hari ke 84:
Pria mengusulkan
agar mereka refreshing ke pantai. Pantai yg sangat sepi karena bukan
waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan
sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir
dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
Pria
memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
Nita: "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar."
Pria: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu ya. Aku mau teh botol aja. Kamu mau minum apa?"
Tina: "Aku aja yang beli. kamu kan capek sudah nyetir keliling kota seharian. Sebentar ya"
(Pria mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana selalu macet.)
15:30 pm
Pria
sudah menunggu selama 10 menit dan Ina belum kembali juga. Tiba-tiba
seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Pria : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu temanmu"
(Pria
segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal
yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Nita
bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Pria segera
melarikan mobilnya membawa Ina ke rumah sakit terdekat. Pria duduk
diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar
dengan wajah penuh penyesalan.
23:53 pm
Dokter:
"Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan
surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter itu memberikan surat
yang terkena percikan darah kepada Pria dan dia segera masuk ke dalam
kamar rawat untuk melihat Nita. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.
Pria duduk disamping nita yang sedang terbaring sambil menggenggam
tangan nita dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidup Pria merasakan
torehan luka yang sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis ina untuknya.
Dear Pria ...sayang
ke
100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang
kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa
ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku
menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa
memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang ku
ucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi
cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan
berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Pria, aku
sangat sayang kamu....
23:58
Pria: "Nita, apakah kau
tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang
tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama
selamanya.
Nita, kau tidak bisa tinggalkan aku! hari yang kita
lalui baru 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan
ribu hari untuk bersama-sama! Aku juga sayang kamu, Nita. Jangan
tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!
Nita, Aku sayang kamu...!"
Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Nita berhenti berdetak. Hari itu adalah hari ke 100...
Pesan:
Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Mungkin bukan hanya pacar, tapi orang tua, kakak, adik, dan orang terdekat llainnya yang tanpa kita sadari.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.
Tapi kau akan tau jika kau mencintainya setelah kau kehilangannya...
To
someone: Cintai aku sayangi aku, sampai kapanpun. Meski aku telah
tiada... Karna aku pun akan selalu menyayangimu.. Sekarang, nanti dan
sampai kapanpun...(HP.)