Mentari
 sudah mulai memancarkan sinarnya, aku masih juga belum mau beranjak 
dari tempat tidurku, masih ada rasa ngantuk yang tersisa di wajahku, ya,
 itulah aku, seorang pemuda yang sangat membingungkan di pagi hari, Rangga namaku,
 aku adalah seorang pelajar di salah satu SMP terkemuka di pekanbaru, 
sudah 3 minggu aku bersekolah di SMP itu, aku sangat senang bisa menjadi
 siswa di smp itu, apalagi aku bisa meraih kesempatan duduk di bangku 
kelas VII 1. tapi nggak semudah itu, untuk masuk ke sekolah itu, aku 
harus melalui masa-masa MOS yang menegangkan, karena pembina MOS nya 
terlihat galak, katanya dia adalah guru terkejam di SMP itu, tapi, 
setelah menjalani MOS, ternyata asyik-asyik aja, nggak ada sesuatupun 
dari guru itu yang aku anggap berlebihan, apalagi untuk ukuran seorang 
guru, dia hanya sedikit lebih kejam dari guru biasanya.
Dengan terpaksa aku akhirnya beranjak juga dari tempat tidurku menuju kamar mandi, segera ku lepas pakaian tidurku, lalu aku menghidupkan kran dan memanaskan air, aku takut aku sakit bila mandi dengan air dingin di suasana yang masih sangat pagi, setelah mandi, aku segera menuju kamar, dan segera aku memakai pakaian yang memang sudah di sediakan oleh ibuku yang amat ku sayangi dan dia pun juga sangat menyayangiku. setelah berpakaian lengkap, aku
Dengan terpaksa aku akhirnya beranjak juga dari tempat tidurku menuju kamar mandi, segera ku lepas pakaian tidurku, lalu aku menghidupkan kran dan memanaskan air, aku takut aku sakit bila mandi dengan air dingin di suasana yang masih sangat pagi, setelah mandi, aku segera menuju kamar, dan segera aku memakai pakaian yang memang sudah di sediakan oleh ibuku yang amat ku sayangi dan dia pun juga sangat menyayangiku. setelah berpakaian lengkap, aku
langsung beranjak menuju ruang tengah, dan ternyata ibu dan adik, Wulan namanya serta kakak lelakiku, Chandra
 namanya, telah menantiku untuk sarapan, dan ku lihat di meja, menanti 
sepiring nasi goreng spesial di tambah segelas susu segar, tanpa basa 
basi , aku langsung memakan nasi goreng itu dan memi num susu walau 
tidak sampai habis, karena aku tidak begitu suka minum susu, karena aku 
yakin itu bisa membuatku menjadi lebih gemuk, tapi di lain hati, ibi 
bilang kalau susu itu baik untuk perkembangan otakku.
Setelah sarapan akupun langsung berpamitan pergi ke sekolah dengan ibuku, dan segera naik motor bersama kakak lelakiku, tiap hari aku selalu menuju sekolah bersamanya, karena memang sekolah kami satu arah, dia sudah duduk di kelas 1 SMA, usia kami memang hanya terpaut Tiga tahun, tapi besar tubuh kami sama, orang kira ketika kami masih sd, kami adalah saudara kembar, akhirnya aku tiba di sekolah, namun aku belum melihat seorangpun berada di sekolah itu, ternyata belum ada yang datang, tiba-tiba sebuah tangan singgah di bahuku, aku sangat kaget, ternyata itu adalah sahabatku sejak kecil, Andika namanya, kebetulan kai satu kelas dan satu bangku, sudah banyak kenangan indah yang kami lalui bersama sejak kecil, akhirnya kami berduapun menuju kelas dan duduk sembari dia mengekuarkan buku pr nya, ternyata dia
Setelah sarapan akupun langsung berpamitan pergi ke sekolah dengan ibuku, dan segera naik motor bersama kakak lelakiku, tiap hari aku selalu menuju sekolah bersamanya, karena memang sekolah kami satu arah, dia sudah duduk di kelas 1 SMA, usia kami memang hanya terpaut Tiga tahun, tapi besar tubuh kami sama, orang kira ketika kami masih sd, kami adalah saudara kembar, akhirnya aku tiba di sekolah, namun aku belum melihat seorangpun berada di sekolah itu, ternyata belum ada yang datang, tiba-tiba sebuah tangan singgah di bahuku, aku sangat kaget, ternyata itu adalah sahabatku sejak kecil, Andika namanya, kebetulan kai satu kelas dan satu bangku, sudah banyak kenangan indah yang kami lalui bersama sejak kecil, akhirnya kami berduapun menuju kelas dan duduk sembari dia mengekuarkan buku pr nya, ternyata dia
 ingin
 bertanya kepadaku tentang pr matematika yang tidak bisa dia kerjakan, 
dengan senang hati aku membantunya, karena aku sangat senang membantu 
orang, apalagi pelajaran matematika adalah pelajaran kesukaan ku.
Bel
 masuk pun berbunyi, semua siswa SMP ku pun berlarian masuk ke kelas 
masing-masing, ada berlarian sendiri, ada pula yang berlarian bersama 
teman-temanya, namun masih terlihat pula beberapa anak-anak yang memang 
terkenal kenakalanya malah masih bersenda gurau dan makan jajanan di 
kantin di samping sekolah, aku menyebutnya geng norak, karena aku tidah 
suka melihat anak-anak yang suka melanggar peraturan, karena menurutku 
perbuatan seperti itu akan merusak kepribadian meraka sendiri.
Jam
 pertama di mulai, terlihat seorang guru yang sudah berada di depan 
pintu, ini adalah hari pertama dia masuk kekelas kami, namun aku sudah 
sedikit mengenalnya, karena dia adalah mantan guru kakaku juga, kalau 
tidak salah namanya adalah Ibu Dewi, dia seorang guru mata pelajaran 
IPS(ilmu pengetahuan sosial), menurut kakaku, dia adalah seorang guru 
perempuan yang baik, tapi kita juga harus sopan dan patuh padanya.
Bu Dewi pun mulai memperkenalkan diri kepada kami semua, " selamat pagi anak-anak, perkenalkan, nama ibu 
Dewi
 Oknalis S.Pd, saya guru IPS kalian mulai hari ini" begitulah sapaanya 
kepada kami dengan logat minang yang begitu kental karena beliau adalah 
wanita bersuku minang. dia mulai menyuruh kami satu persatu 
memperkenalkan nama kami dan asal sekolah kami masing-masing, karena 
kebetulan aku duduk di bangku sudut kanan paling depan, maka aku 
mendapat dan selalu mendapat giliran pertama ketika memperkenalkan diri 
kami, " nama saya Rangga Dika Dana Permana Rangkuti, saya berasal dari 
SD negeri 008" begitulah yang selalu ku ucapkan ketika sedang 
memperkenalkan diri, dan tiap kali aku memperkenalkan diri, pasti banyak
 sekali teman-temanku yang bertanya mengapa namaku begitu panjang, aku 
cuma bisa menjawab, " aku juga nggak tahu, kan yang ngasih nama orang 
tuaku".
Jam
 pelajaran IPS pun habis dan tibalah jam istirahat sekolah berbunyi, 
semua siswa berlari-larian keluar kelas karena merasa penat duduk di 
kelas, ada yang berlari ke toilet, ke kantin, ke kantor, dan tidak 
ketinggalang banyak pula yang berlarian ke perpustakaan untuk meminjam 
buku, tak terkecuali aku, karena aku juga bisa di bilang seorang kutu buku , aku
 selalu meminjam banyak buku di perpustakaan sekolah, buku tulis, 
cerpen, dongeng dan semua buku adalah buku terhebat bagiku, tidak satu 
seri buku barupun yang tertinggalkan olehku.
***
Tak
 terasa bel tanda pulang pun berbunyi, aku bergegas menyimpan semua buku
 dan barang-barang yang tadi ku gunakan dan bergegas berdoa, setelah 
selesai berdoa , kami semua bersalaman dengan guru dan bergegas keluar 
pagar sekolah untuk segera menuju rumah. warung bu Rofi adalah tempat 
biasa aku menunggu jemputan atau kakaku pulang dari sekolahnya.
***
Sudah
 satu bulan aku sekolah dan duduk di bangku SMP, dan begitu pula, sudah 
sangat banyak pengalaman yang aku dapatkan, baik pengalaman suka maupun 
pengalaman duka, semua pengalaman itu akan jadi pengalaman yang sangat 
berharga bagiku, dan tidak akan pernah aku lupakan.
Pagi
 ini adalah pagi pertama di bulan kedua aku sudah duduk di bangku SMP, 
seperti biasa, aku selalu bangun pagi, mandi pagi ,dan sarapan pagi, 
namun pagi ini aku tidak  pergi sekolah bersama kakaku karena dia telah 
pergi
 sejak  pagi-pagi buta tadi, sepertinya dia ada kesibukan tambahan di 
sekolahnya, karena itu aku harus pergi sekolah dengan nebeng dengan 
teman satu sekolahku.
Lama
 menunggu di simpang tepat di depan rumahku, akhirnya terlihat dari 
kejauhan sebuah kendaraan bermotor yang sepertinya adalah sahabatku, 
Andika, tanpa melambaikan tangan, dia berhenti di depanku dan mengajaku 
pergi ke sekolah bersamanya. Di dalam perjalanan kami saling 
bercengkerama dan berbagi cerita, namun tiba-tiba beberapa motor 
melintasi kami dengan nada kendaraan di colok-colokan yang membuat kami 
merasa terganggu, karena aku tidak tahan aku berteriak dan memarahi 
mereka, “ woi, bias nggak kau tuh naik motor bagus-bagus?”, karena 
kataku tadi merekapun diam dan berlalu begitu saja, dalam hati aku 
berfikir, “ mungkin mereka takut denganku”.
Beberapa lama di perjalanan…
Akhirnya
 kami tiba di depan pintu gerbang masuk sekolah ku, tak lupa kami 
menyapa satpam yang setiap hari berjaga di pos gapura itu, pak Gianto 
namanya, 
kamipun
 langsung memarkirkan motor Andika di parkiran siswa yang memang sudah 
disediakan oleh sekolah kami. Setelah memarkirkan kendaraan kami 
bergegas menuju kantin, aku hanya ingin menemani Andika sarapan pagi, 
karena katanya dia belum sarapan tadi di rumahnya.
Baru
 beberapa suap Andika menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, tiba-tiba 
bel sekolah pun berbunyi, kami pun bergegas meninggalkan makanan kami 
dan berlari menuju kelas kami. Setibanya di kelas, kami langsung duduk 
sembari menunggu guru jam pertama masuk.
***
Hari
 ini hari minggu, aku dan Andika punya rencana untuk jalan-jalan ke 
salah satu taman rekreasi di pekanbaru, kami pun berangkat dari rumah 
jam 8 pagi, kami tidak pergi berdua, aku mengajak temanku, dan Andika 
mengajak kekasihnya, maklum, dia memang sudah mulai pacaran sejak SD, 
aku sendiri sebenarnya juga begitu, tapi aku malu jalan bersama 
kekasihku.
Tepat jam 9 kami tiba di tempat tujuan kami, kami mulai dengan membeli tiket, kemudian kami 
memarkirkan
 keendaraan kami di bawah pohon besar, agar tidak kehujanan karena hari 
itu langit terlihat mendung. Kami mulai berkeliling taman dan mencari 
arena permainan yang cocok untuk kami, pertama kami naik perahu dayung, 
kami berkeliling danau sambil bercanda ria, terutama Andika, dia sibuk 
memperhatikan kekasihnya, oh iya, nama kekasihnya Eli, Eli adalah adik 
kelas kami berdua, dia gadis yang cantik, namun sedikit pendiam, mungkin
 memang sudah sifat bawaanya dia itu agak pendiam.
Sudah
 setengah jam kami berkeliling danau, dan akhirnya terasa lelah juga, 
kami pun bergegas menepi dan segera menuju rumah makan untuk membeli 
minuman penyegar, untuk menghemat waktu, sekalian pula pada waktu itu 
kami makan siang, aku memesan ayam goring, temanku Andre, memesan Steak,
 sedangkan Andika dan Eli memesan ayam pop sepiring berdua, kami makan 
dengan santai, sehingga habis waktu satu jam untuk makan siang itu.
Setelah makan siang yang lama itu, kami segera menuju arena permainan yang lain.
Beberapa
 menit berlalu, kami sudah banyak bermain di taman rekreasi tersebut, 
setelah merasa bosan, kami pun memutuskan untuk pulang.
Ditengah Perjalanan, aku melihat Andika tak bosan-bosanya bersenda gurau dengan Eli
-min.png) 


 
-min.png)