Cahaya Rembulan menyinari sang sutradara Pratiwi Sujarti, gadis sedikit pemarah dan cerewet ini lahir di Sumatera Utara, 5 November 1993 mempunyai  kelebihan suka sedih kalau sudah terlanjur marah. Hal ini bukan berarti  tangis yang membuatnya mundur untuk giat lagi untuk menciptakan hal  yang terbaik untuk tampil dalam teater  arahan  Pak Yatno dan Pak Suhardiman. Dengan semangat yang luar biasa Tiwi  dengan panggilan akrabnya, Tiwi berusaha untuk berbuat yang  terbaik  walau pengakuannya dalam latihan tidak sesempurna teater lainnya.  Banyak kesulitan yang Tiwi hadapi dari susah mengatur waktu pemain  sampai mengarahkan para anggota pemain yang memiliki ego  yang cukup tinggi.
 Namun hal ini bukanlah suatu kendala  untuk dapat berbuat yang terbaik dengan ketegasan  serta  semangat yang tinggi semua kendala yang ada bisa dihadapi.  Kesabaran  juga merupakan kunci dari semua ini, hingga mereka bisa bekerjasama  dalam kegiatan ini. Apalagi semua bisa dapat dimengerti  semua  tugas tak kan bisa sukses apabila tak adanya kerjasama yang baik.  Allhamdulilah dengan segala usaha yang dilakkan dan bimbingan Pembina  Pak Yatno dan Pak Suhardiman semua dapat diatasi dengan baik. Akhirnya  teater yang telah kami usahakan bisa menun jukan hassil yang baik pada  teman-teman. Kesabaran mampu  mampu mengalahkan rasa ketakutan untuk berbuat yang lebih  baik…..menghadapi keegoan bukanlah dengan amarah tapi dengan sifat  rendah diri. MD/S…26.05.11 Suhardiman
-min.png) 

 
-min.png)