Judul : Ketokan Misterius
By : Putri Azizah Herwita
Kelas : X.4
Ketokan
Misterius
“Tok,tok”
suara ketokan pintu mengganggu ketenangan tidurku, malas rasanya untuk beranjak
dari ranjangku, rasanya badan aku tertimpa beban yang sangat berat. Sudah 5
menit ketokan itu tidak berhenti, aku menjadi bingung, adakah orang senekat itu
mengetok pintu. Rasa kantuk aku pun hilang, dengan hati yang dongkol aku
terpaksa ke depan untuk melihat siapa yang mengetok pintu. Saat selangkah lagi
aku ingin membuka pintu, suara ketokan itupun hilang. Aku terheran-heran
olehnya, tanpa pikir panjang ku buka pintu dan ku lirik di sekitar rumah ku,
tidak ada satupun manusia di sekeliling rumahku. Dengan rasa sangat kesal aku
menutup kembali pintuku dengan hempasan yang sangat kuat.
Karena
rasa kantukku sudah hilang, aku pun memilih untuk menonton TV. Film yang aku
pilih adalah film kartun kesukaanku yaitu Tom n’ Jerry, film yang sangat ngakak
dan lucu habis. Saat sedang asik menonton dengan tawa yang terbahak-bahak,
suara ketokan pintu itu muncul lagi. Kali ini ku abaikan saja ketokan itu,
karena aku beranggapan bakal terjadi seperti tadi. Ketokan itu tak kunjung
berhenti, aku benar-benar merasa terganggu akibat ketokan itu. Okeh, kali ini
aku mengalah dengan ketokan itu, secepat mungkin aku berjalan ke depan agar aku
tau siapa yang mengetok itu, supaya ia tidak kabur lagi.
Kini
aku berhasil membuka pintu saat ia masih mengetok pintu, tapi sayangnya, dia
secepat mungkin tuk kabur, sepertinya ia tak ingin aku mengetahuinya. Aku pun
memanggilnya.
“woy!
Siapa lo?” teriak ku saat dia sudah jauh dari rumahku. Aku berjalan memasuki
rumah dengan rasa omel di hatiku. Ketika aku ingin melangkah ke dalam rumah,
aku terhenti dimana aku melihat surat yang berada di lantai rumahku, dengan
segera aku membuka surat itu. Isi surat itu sangat menjengkelkanku. Hanya
berisi tulisan tanda Tanya, hmm, rasanya ingin aku remuk wajah orang yang
mengirim surat itu.
Sekarang
aku bertekat untuk berdiri saja di belakang pintu. Supaya rasa penasaranku
terjawab. Sudah 10 menit aku menungu ketokan itu, tapi tidak kunjung jua
terdengar, sudah bosan aku menunggunya, akhirnya aku tertidur.
Sekitar
10 menit aku tertidur, aku mulai terdengar ketokan itu lagi, dengan sesigap
mungkin aku membuka pintu, dan ternyata ia adalah ….
“Rino?
Jadi dari tadi yang ngetok pintu gue elo??” sentak ku saat melihat Rino di
depan pintu.
“hehehe,
iya!” tawanya
“ihhh!”
kesel ku padanya
“sorry,
Dil, aku Cuma mau buatmu ketakutan” maafnya dengan rasa bersalah.
“tapi
salahnya aku gak takut tuh!” jawabku cuek.
“maaf!”
maafnya lagi dengan raut muka sedih.
Hatiku
pun luluh melihat wajah sobat ku seperti ini, dengan lapang dada aku memaafkan
Rino. Aku tau maksudnya hanya untuk bercanda dengan ku, lalu aku mengajak dia
masuk ke rumah ku tuk menemani kesendirianku di rumah.