PGRI Tak Percaya Akurasi Hasil UKG

Edu Indonesia
0
Kompas/Ferganata Indra Riatmoko Ilustrasi: Sejumlah guru menunggu kesempatan mengerjakan soal Uji Kompetensi Guru yang harus digarap secara daring (online) di laboratorium komputer SMK Negeri 2 Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (30/7/2012) kemarin. Hingga waktu pengerjaan usai, koneksi jaringan komputer ke server penyedia soal UKG belum dapat dilakukan.  

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Sulistiyo, mengaku tidak percaya dengan akurasi hasil Uji Kompetensi Guru (UKG). Pasalnya, penyelenggaraan UKG tidak diimbangi dengan persiapan dan pelaksanaan yang optimal.

"Kami memang tidak percaya dengan hasil UKG yang sistemnya tak baik, terlebih soalnya juga banyak masalah, terutama dalam proses digitalisasinya," kata Sulistiyo kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2012), di Jakarta.

Lebih dari itu, Sulistiyo juga meragukan paparan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tentang adanya guru peserta UKG yang mendapat nilai nol. Dia merasa tak percaya bahwa guru, khususnya yang telah disertifikasi, tidak memiliki kompetensi sama sekali.

"Apa benar guru sama sekali tak punya kompetensi? Kami semakin tidak percaya bahwa UKG dapat mengukur kompetensi guru," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, nilai rata-rata sementara UKG masih sangat rendah. Berdasarkan pengolahan data Kemdikbud pada 289.770 guru peserta dari 369.799 guru yang telah mengikuti UKG selama lima hari diketahui bahwa nilai rata-rata sementara UKG hanya sekitar 43. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh juga menyampaikan bahwa ada guru peserta UKG yang mendapatkan nilai nol.

Sejumlah pihak meragukan hal tersebut, pasalnya sangat kecil kemungkinan guru mendapat nilai nol dengan 100 soal berformat pilihan ganda. UKG sendiri digelar mulai 30 Juli sampai 12 Agustus 2012 mendatang. Untuk gelombang dua, UKG digelar mulai 2 Oktober yang akan datang

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)