Pelatnas Oh Pelatnas
by: Putri Khairunnisa (kelas X.7)
by: Putri Khairunnisa (kelas X.7)
Tadi sore aku menonton pertandingan badminton di televisi. Malaysia takluk di tangan Indonesia dengan skor 0-5. Melihat mereka bermain, aku ingin menjadi pemain badminton seperti mereka. Mulai saat itu aku mulai browsing di internet bagaimana cara untuk menjadi atlet badminton. Salah atu caranya adalah dengan mengikuti seleksi Djarumagar dapat mengikuti pelatnas.
Aku bertekat untuk mengikuti seleksi Djarum, tapi masalahnya tempat itu jauh sekali. Aku tinggal di Medan sedangkan seleksinya berada di kota Solo. Masalah kedua, aku jarang bermain badminton. Masalah ketiga, orang tua ku tidak mendukung ku, karena mereka mnginginkan ku untuk menjadi seorang guru. Masalah keempat, aku hanya punya waktu latihan 3 bulan.
Di sekolah aku bercerita kepada sahabat ku tentang apa yang terjadi. Ternyata dia mendukung ku. Aku ingin mengikuti les badminton, tapi aku tidak punya modal. Sahabatku menganjurkan untuk meminta bantuan kepada Buk Reni untuk menjadi pelatihku. Tanpa ku sangka, ternyata beliau mau manjadi pelatih ku.tak ada yang dapat melukiskan kebahagiaan ku pada saat itu.
Mulai saat itu aku rutin latihan bersama sahabatku dan Buk Reni. Masalah pelatih selesai. Sekarang masalah modal. Aku berjualan aksesoris di sekolah sehingga terkumpul lah sekitar 300 ribu rupiah. Buk Reni pun bersedia menyumbangkan uangnya untuk ku. Masalah modal teratasi, sekarang masalah izin orang tua.
Aku tidak yakin dapat membujuk orang tua ku, tapi berkat bantuan Buk Reni, orang tua ku pun mengizinkan ku peri ke Solo dengan Buk Reni sebagai wali ku. Setelah 3 bulan berlatih keras, aku pergi bersama Buk Reni ke Solo dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan. Setelah sampai di sana, ada ratusan orang datang untuk mengikuti seleksi. Tiga tahap pun berhasil ku lalui. Akhirnya aku dapat mengikuti pelatnas. Aku berjanji akan mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia. DUKUNG AKU YAAAA… J
Email: putri_girls28@yahoo.co.id