SIAK (RP) - Peningkatan akses jalan di wilayah Siak terus dilakukan oleh Pemkab, baik antar desa ke kecamatan, maupun kecamatan ke ibu kota.
Peningkatan akses jalan untuk mengatasi keterisolasiran kawasan pedesaan maupun kecamatan yang ada di Siak.
Menurut Kadis PU Siak, Ir Irving Kahar saat ini pihaknya konsen terhadap pembangunan akses pedesaan yang dikenal dengan nama merangkai desa membangun negeri.
Dalam lima tahun ke depan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah dilakukan langkah strategis dalam peningkatan jalan tersebut.
Walau bertahap dalam pelaksanaannya, namun ditargetkan dalam lima tahun ke depan semua jalan tersebut di semua desa dan kecamatan di Siak terbuka.
Namun di balik itu, kata dia, upaya yang dilakukan Pemkab terhadap hal itu menemui kendala, terutama di wilayah perusahaan. Masyarakat di sana mengalami keterbatasan akses ke luar.
‘’Contohnya di Kecamatan Kandis dan Minas, banyak sekali kawasan HGU di sana, sehingga untuk pengembangan infrastruktur jalan di sana mengalami hambatan,’’ kata Irving, Kamis (12/7) di Siak.
Jalan tersebut kata dia, adalah milik perusahaan dan belum dihibahkan pada Pemkab. Adapun usulan penghibahan itu sudah dilakukan oleh Pemkab, namun lagi-lagi alasan perusahaan masih dalam proses, sehingga belum ada keputusan pasti dalam hal itu.
‘’Keinginan kami secepatnya, agar jangan ada desa dan juga kecamatan yang terisolir,’’ kata dia.
Akibat akses terbatas ini, warga yang bermukim di sana terhambat dalam melakukan aktivitas. Meski upaya itu belum membuahkan hasil, namun bagi Pemkab terus mengupayakan.
Sembari memaksimalkan yang ada, dengan terus melakukan peningkatan terutama infrastruktur jalan.
Saat ini sebut dia, panjang dan status jalan di Siak berjumlah 2.880,19 Km, terdiri dari jalan lokal primer 732,40 Km dan jalan lokal kolektor 4 198,22 Km, serta jalan arteri, kolektor, lokal skunder 1.949,57 Km.
Dalam lima tahun ke depan untuk status jalan ini dilakukan peningkatan yang sudah direncanakan. ‘’Jalan-jalan ini tersebar di desa dan kecamatan yang ada di Siak,’’ sebut dia.
Kenapa harus jalan poros desa dan kecamatan? Kata Irving, desa itu memiliki potensi kawasan pertumbuhan ekonomi, apalagi di Siak ini terdapat perkebunan sawit, tanaman padi, sagu dan kayu.
Adanya peningkatan jalan ini tentu mendorong peningkatan ekonomi desa, yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam grafik fungsi, korelasi antara sumber perekoniman warga pedesaan dengan akses jalan berbanding linier, artinya semakin baik kondisi jalan, maka memudahkan dan meningkatan perekonomian warga, karena tak ada hambatan. Justru sebaliknya, jika jalan kondisi buruk, maka pendapatan mereka cenderung menurun.(aal)
Peningkatan akses jalan untuk mengatasi keterisolasiran kawasan pedesaan maupun kecamatan yang ada di Siak.
Menurut Kadis PU Siak, Ir Irving Kahar saat ini pihaknya konsen terhadap pembangunan akses pedesaan yang dikenal dengan nama merangkai desa membangun negeri.
Dalam lima tahun ke depan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah dilakukan langkah strategis dalam peningkatan jalan tersebut.
Walau bertahap dalam pelaksanaannya, namun ditargetkan dalam lima tahun ke depan semua jalan tersebut di semua desa dan kecamatan di Siak terbuka.
Namun di balik itu, kata dia, upaya yang dilakukan Pemkab terhadap hal itu menemui kendala, terutama di wilayah perusahaan. Masyarakat di sana mengalami keterbatasan akses ke luar.
‘’Contohnya di Kecamatan Kandis dan Minas, banyak sekali kawasan HGU di sana, sehingga untuk pengembangan infrastruktur jalan di sana mengalami hambatan,’’ kata Irving, Kamis (12/7) di Siak.
Jalan tersebut kata dia, adalah milik perusahaan dan belum dihibahkan pada Pemkab. Adapun usulan penghibahan itu sudah dilakukan oleh Pemkab, namun lagi-lagi alasan perusahaan masih dalam proses, sehingga belum ada keputusan pasti dalam hal itu.
‘’Keinginan kami secepatnya, agar jangan ada desa dan juga kecamatan yang terisolir,’’ kata dia.
Akibat akses terbatas ini, warga yang bermukim di sana terhambat dalam melakukan aktivitas. Meski upaya itu belum membuahkan hasil, namun bagi Pemkab terus mengupayakan.
Sembari memaksimalkan yang ada, dengan terus melakukan peningkatan terutama infrastruktur jalan.
Saat ini sebut dia, panjang dan status jalan di Siak berjumlah 2.880,19 Km, terdiri dari jalan lokal primer 732,40 Km dan jalan lokal kolektor 4 198,22 Km, serta jalan arteri, kolektor, lokal skunder 1.949,57 Km.
Dalam lima tahun ke depan untuk status jalan ini dilakukan peningkatan yang sudah direncanakan. ‘’Jalan-jalan ini tersebar di desa dan kecamatan yang ada di Siak,’’ sebut dia.
Kenapa harus jalan poros desa dan kecamatan? Kata Irving, desa itu memiliki potensi kawasan pertumbuhan ekonomi, apalagi di Siak ini terdapat perkebunan sawit, tanaman padi, sagu dan kayu.
Adanya peningkatan jalan ini tentu mendorong peningkatan ekonomi desa, yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam grafik fungsi, korelasi antara sumber perekoniman warga pedesaan dengan akses jalan berbanding linier, artinya semakin baik kondisi jalan, maka memudahkan dan meningkatan perekonomian warga, karena tak ada hambatan. Justru sebaliknya, jika jalan kondisi buruk, maka pendapatan mereka cenderung menurun.(aal)
Sumber: riaupos.co