![]() |
Gusnaidi |
Awalnya selembar kertas itu tak berarti. hanya sebagai coretan,bahkan alat untuk ngejailin teman.
Selembar kertas hanya dijadikan kertas coret-coret untuk pelajaran fisika,matematika ataupun kimia. Belembar kertas hanya dijadikan untuk surat sebagai alasan untuk tidak hadir ke sekolah. Bahkan terkadang selembar kertas hanya untuk pembersih meja yang berdebu, jendela yang kotor, atau papan tulis yang penuh coretan.
Untuk saat ini semua itu berubah, yang dulunya tidak berarti menjadi selembar masa depan. Menjadi benda yang amat disayangi, yan mana kotornya saja dibersihin,hanya sekedar terlipat kita sangat cemas akannya, blum lgi jika basah ntah dimana rasanya kita bisa menemukan penggantinya.Padahal dulunya kita merendamnya dalam air untuk dijadikan pembersih jendela.
Selembar kertas sekarang terasa berbeda, karena rasanya disitulah kita bisa melangkah untuk lebih maju kedepannya. Kertas yang hanya ada 1 kali dalam setahun.
Sebenarnya ntah untuk apa itu diadakan, setelah banyak kasus hampir setiap tahunnya terjadi kecurangan untuk kertas itu, bahkan di berita kita tahu bahwa ada teman kita yang sampai gila karena tidak bisa menjaga selembar masa depannya itu.
Jika tujuannya memang untuk meningkatkan kecerdasan bangsa,rasanya tidak perlu diadakan secara menyeluruh seperti ini,karena rasanya sungguh berat beban yang kami tanggung untung menarok segala harapan besar kami hanya dengan selembar kertas itu. Untuk apa perjuangan kami lebih kurang 1095 hari,toh akhirnya penentu terbesar hanya berlangsung selama 345600 detik saja.
tapi semoga saja apa yang dilakukan ini memang untuk kepentingan bangsa bukan karena hal yang menguntungkan lainnya. SELEMBAR MASA DEPAN KAMI telah kami dapatkan tahun ini...ax_one(Gusnaidi)