JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan menghapus ujian 
tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di 2013 
mendorong pemerintah untuk mengubah kuota jalur undangan. Nantinya, 
sekolah nonunggulan akan diakomodasi agar mendapatkan akses tambahan.
Ketua
 SNMPTN 2012, Akhmaloka, mengatakan, kebijakan ini akan membuka 
kesempatan yang sama pada semua sekolah untuk mengajukan siswa 
berprestasinya mengikuti SNMPTN jalur undangan. "Ke depan, PTN tidak 
mencari siswa berprestasi di sekolah unggulan saja, tapi juga 
sekolah-sekolah lain," kata Akhmaloka di Jakarta, Jumat (15/3/2012).
Dijelaskannya,
 peluang sekolah nonunggulan menjadi besar karena SNMPTN hanya memiliki 
satu pintu. Yakni jalur undangan yang proporsi minimalnya 60 persen dari
 jumlah mahasiswa baru. Hal ini wajib dan berlaku di seluruh PTN.
"Enam
 puluh persen melalui jalur undangan, akan membuka kesempatan yang luas 
bagi sekolah untuk mendaftarkan siswa-siswa berprestasi," jelasnya.
Untuk
 diketahui, aturan yang berlaku saat ini, sekolah yang belum 
terakreditasi hanya diberi jatah lima persen dari jumlah siswa untuk 
dapat ikut jalur undangan. Lalu sekolah dengan akreditasi C hanya 15 
persen, akreditasi B sebanyak 30 persen, sedangkan untuk sekolah 
akreditasi A paling banyak, yakni 50 persen. "Ke depannya akan lebih 
longgar," pungkasnya.
                            
-min.png) 

 
-min.png)