COPENHAGEN - Infeksi kini makin kebal terhadap  pengobatan antibiotik yang menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tapi  peneliti di Belanda berhasil menemukan zat dalam alpukat Chili yang bisa  melawan infeksi resisten antibiotik di rumah sakit.
Peneliti  dari University of Copenhagen bekerja sama dengan orang-orang Mapuche  di Chili dalam menghasilkan penemuan ini. Alpukat Chili kemungkinan  berisi senyawa rahasia yang secara agresif memerangi infeksi di rumah  sakit yang resisten terhadap antibiotik.
Bakteri yang diuji dalam studi ini adalah Staphylococci yellow atau Staphylococcus aureus  yang merupakan penyebab paling umum infeksi pada luka setelah operasi.  Selain itu bakteri ini juga cepat mengembangkan resistensi terhadap  antibiotik.
"Saya menemukan bahan alami dalam  tanaman alpukat Chili yang aktif dalam pengobatan kombinasi dengan  antibiotik tradisional," ujar Jes Gitz Holler dari University of  Copenhagen, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (21/2).
Gitz  Holler menuturkan bakteri yang resisten memiliki pompa dalam tubuhnya  yang efisien mengeluarkan antibiotik, sedangkan bahan alami di dalam  alpukat Chili ini bisa menghambat aksi tersebut sehingga mekanisme  pertahanan bakteri di pecah dan pengobatan antibiotik bisa bekerja.
"Senyawa  alami memiliki potensi besar dan mungkin dalam jangka panjang bisa  dikembangkan menjadi obat yang efektif untuk memerangi resistensi  bakteri Staphylococci," ungkapnya.
Saat ini  tidak ada produk di pasar yang bekerja dengan mekanisme menargetkan  penghambatan pompa dalam tubuh bakteri. Hasil studi ini sendiri sudah  dilaporkan dalam Journal of Microbial Chemotherapy.
Bakteri  sudah menjadi masalah utama di rumah sakit di seluruh dunia sejak tahun  1940-an, namun sampai saat ini industri obat belum bisa mengembangkan  antibiotik baru yang bisa melawan resisten bakteri yang semakin agresif.
Industri  obat umumnya tidak melakukan penelitian antibiotik baru karena biaya  yang dibutuhkan relatif terlalu mahal sedangkan penggunaannya tidak  terlalu signifikan. Industri obat saat ini lebih banyak mengembangkan  obat untuk mengobati penyakit kronis seperti diabetes.
"Oleh  karena itu bakteri lebih banyak memenangkan hal ini, perlawanan dari  bakteri meningkat tapi pilihan pengobatannya sedikit atau langka. Karena  itu penelitian harus menemukan jalan baru dan menggunakan bahan alami  untuk melawannya
-min.png) 

 
-min.png)