REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof  Ahmad Syafi'i Maarif mengusulkan perguruan tinggi seaharusnya menjadi  pusat moral. 
"Jadi di perguruan tinggi itu tidak hanya tridharma perguruan tinggi,  melainkan empat dharma perguruan tinggi yang terdiri dari : pendidikan,  penelitian, pengabdian dan moral," katanya di sela pelucuran buku ulama  dan tokoh Muhammadiyah Asjmuni Abdurrachman, Sabtu (10/12). 
Menurut Syafi'i dulu memang tidak ada masalah moral yang dinyatakan  secara eksplisit dalam pendidikan. "Sehingga sekarang kita merasakan  akibatnya, seperti halnya korupsi terjadi dengan mudahnya, penyalagunaan  kekuasaan begitu rupa, narkoba sampai ke desa-desa, tawuran tidak hanya  di kampung, melainkan di dalam perguruan tinggi itu sendiri. Bagaimana  bisa terjadi semacam ini? Mahasiswa yang diharapkan jadi pemimpin yang  akan datang jadi sulit sekali," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan strategi pendidikan di Indonesia jauh  dari harapan, tidak jelas mana arahnya. "Sekarang terasa sekali  anak-anak didik etikanya sudah kurang," ungkap Syafii. Ditambahkannya,  Muhammadiyah  belum mampu menawarkan sistem alternatif pendidikan, dan  banyak mengacu pada pemerintah saja. Muhammadiyah lebih banyak membantu  pemerintah. 
Dia menyarankan, Muhammadiyah seharusnya merumuskan manusia yang akan  dicetak Muhammadiyah seperti apa? "Sekarang di Muhammadiyah sudah ada  rumusannya tetapi belum tajam, misalnya sebagai warga negara bagaimana,  sebagai warga dunia bagaimana, sebagai warga masyarakat bagaimana. Itu  kan belum jelas," kata Syafii, seraya menambahkan pemerintah pun belum  memiliki rumusan seperti itu.
-min.png) 

 
-min.png)