Keberadaan kesenian dan kebudayaan tradisional di Siak belum tergali secara maksimal. Padahal ini merupakan aset yang berharga bagi warisan kebudayaan dan kesenian. Kesenian dan kebudayaan tradisional saat ini masih belum terkelola secara maksimal, padahal ini adalah cikal bakal bagi Siak dalam mewujudkan visi dan misinya menjadikan pusat kebudayaan Melayu di Riau.
‘’Ini adalah pekerjaan rumah bagi pengurus Dewan Kesenian Siak yang baru saja dilantik,’’ kata Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, usai pelantikan ketua umum serta pengurus Dewan Kesenian Siak, periode 2011-2016 dan pengukuhan pengurus pusat pelatihan kesenian kecamatan se-Siak, Rabu (1/2) malam di gedung LAM Siak. Hadir dalam acara itu, Ketua I Dewan Kesenian Riau, Yoserizal Zein, Ketua DPRD Siak, Zulfi Mursal SH, Kadis Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga, Drs Wan Abdul Razak, seniman, budayawan dan undangan.
Menurut Syamsuar, setelah dilantik pengurus segera melakukan karya nyata dan bermita bersama pemerintah, seniman, budayawan dan pencinta seni serta budaya lainnya. DKS ini merupakan wadah pembinaan kesenian tumbuh atas dasar sosial dari dan untuk masyarakat. Selain itu, tingkatkan kualitas kelembagaan, gali kesenian di tiap kecamatan, guna pertahankan seni. ‘’Khazanah kesenian cukup banyak, seperti Lukah Gilo, Tari Olang-olang, joget dalan lainnua,”’’kata dia.
Ketua I DKR, Yoserizal Zein, menambahkan apresiasi tinggi kepada Pemkab Siak dalam memajukan seni dan budaya Melayu pantas diberikan dan dijadikan contoh daerah lainnya di Riau. Pelestarian terhadap nilai-nilai seni-seni tradisional yang merupakan bagian dari kesenian Melayu akan menjadikan Melayu itu kokoh dan terjaga melalui wadah DKS. ‘’DKS ini ibarat rumah bersama semua cabang seni, secara bersama-sama digerakkan dari sini,’’ kata dia. Oleh karenanya, DKS harus lakukan pembinaan, dialog dan menggali potensi yang ada..Sumber Riau Poskanal Siak
‘’Ini adalah pekerjaan rumah bagi pengurus Dewan Kesenian Siak yang baru saja dilantik,’’ kata Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, usai pelantikan ketua umum serta pengurus Dewan Kesenian Siak, periode 2011-2016 dan pengukuhan pengurus pusat pelatihan kesenian kecamatan se-Siak, Rabu (1/2) malam di gedung LAM Siak. Hadir dalam acara itu, Ketua I Dewan Kesenian Riau, Yoserizal Zein, Ketua DPRD Siak, Zulfi Mursal SH, Kadis Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga, Drs Wan Abdul Razak, seniman, budayawan dan undangan.
Menurut Syamsuar, setelah dilantik pengurus segera melakukan karya nyata dan bermita bersama pemerintah, seniman, budayawan dan pencinta seni serta budaya lainnya. DKS ini merupakan wadah pembinaan kesenian tumbuh atas dasar sosial dari dan untuk masyarakat. Selain itu, tingkatkan kualitas kelembagaan, gali kesenian di tiap kecamatan, guna pertahankan seni. ‘’Khazanah kesenian cukup banyak, seperti Lukah Gilo, Tari Olang-olang, joget dalan lainnua,”’’kata dia.
Ketua I DKR, Yoserizal Zein, menambahkan apresiasi tinggi kepada Pemkab Siak dalam memajukan seni dan budaya Melayu pantas diberikan dan dijadikan contoh daerah lainnya di Riau. Pelestarian terhadap nilai-nilai seni-seni tradisional yang merupakan bagian dari kesenian Melayu akan menjadikan Melayu itu kokoh dan terjaga melalui wadah DKS. ‘’DKS ini ibarat rumah bersama semua cabang seni, secara bersama-sama digerakkan dari sini,’’ kata dia. Oleh karenanya, DKS harus lakukan pembinaan, dialog dan menggali potensi yang ada..Sumber Riau Poskanal Siak