Temuramah Sman 4 Siak dengan Sman1 Bukittinggi

Admin Expresi
0

Team Mading Sman4 Siak mengadakan silahturahmi dengan sman 1 bukittinggi pada tanggal 12 maret 2011
Kegiatan ini adalah sebuah wacana team mading sman 4 siak, mencari berbagai informasi-informasi, wawasan, pengalaman dan pembelajaran dalam membetuk sebuah organisasi yang memiliki suatu managemen yang baik di bidang intra sekolah baik akademik maupun non akademik yang sesuai dengan perkembangan zaman dalam dunia pendidikan.
Dalam memuat sebuah berita jurnalistik sekolah, baik dari segi pendidikan, budaya , sejarah, dan  wisata, team mading sman4 siak perlu menambah wawasan dengan megunjungi sekolah-sekolah, yang kali ini bertujuan  ke sman1 bukittinggi. karna dilihat dari kronologisnya memiliki berbagai potensi yang bisa di jadikan sebagai study banding oleh osis dan team mading sman 4 siak. 

Mengapa kami memilih  sman1 bukitinggi…???

Karena menurut sejarah SMUN I Kota Bukittinggi, seperti yang tertuang dalam sejarah perkembangan SMAN I Bukittinggi, yang sebelumnya bernama SMA Negeri I Bukittinggi, yang ditulis pada masa kepemimpinan Kepala sekolah SMAN I Bukittinggi Azwar, diuraikan, bahwa pada awalnya, SMUN I Bukittinggi pada mulanya berasal dari SMA Negeri ABC, yang berpusat di Birugo, ( ketika itu masih bergabung dengan SMAN 2 dan SMAN 3 Bukittinggi) . SMA negeri ABC itu sendiri, sebetulnya telah berdiri sejak permulaan zaman kemerdekaan yang dirintis oleh Dr A Rusma.

Pada saat agresi Belanda ke II, sekitar tahun 1949, SMA Negeri ABC Bukittinggi terpaksa dibubarkan, sebab pada saat itu sebagian guru dan siswanya terpaksa mengungsi ke daerah pedalaman. Namun demikian oleh pemerintahan pendudukan Belanda, di sekolah yang dibubarkan tersebut, dibenarkan pula mendirikan sekolah menengah, yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak Jaka Dt Sati, dibantu beberapa orang guru yang saat itu kebetulan tidak ikut mengungsi.

Setelah penyerahan kedaulatan terhadap negara Republik Indonesia, sejarah SMA Negeri ABC Bukittinggi, kembali berlanjut di bawah kepemimpinan Bapak A Manan St Penghulu. Dan guru-gurunya merupakan gabungan antara guru-guru yang berasal dari luar (pedalaman), dengan guru-guru yang menetap di Bukittinggi, atau guru-guru federal. Pada waktu itu dikenal adanya guru-guru republik dan guru-guru federal. Sedangkan murid-murid SMA Negeri ABC Bukittinggi umumnya berasal dari seluruh daerah yang ada di Sumatera Tengah. Sesudah kepemimpinan A Manan St Penghulu, terjadi beberapakali pertukaran pimpinan sekolah, diantaranya, M. Nazir St. Mudo, yang sebelumnya adalah mantan Direktur SMA Negeri B Jogjakarta, Pada masa kepemimpinannya perkembangan murid-murid SMA Negeri mulai mengalami peningkatan, dengan jumlah lokal seluruhnya 16 buah. Pada saat itu, bahkan banyak siswa tamatan SMP dari iseluruh Sumatera Tengah tidak dapat ditampung di SMA Negeri ABC Bukittinggi.

Sesudah kepemimpinan M. Nazir St. Mudo, berturut-turut kepala sekolah dijabat oleh Sabirin St Rajo Ameh, Sesudah kepemimpinan Sabirin St Rajo Ameh, SMA Negeri ABC Bukittinggi, dibagi menjadi dua, yaitu SMA Negeri I B serta SMA Negeri II/AC, Bukittinggi. Dimana ketika itu SMA Negeri I B dipimpin oleh Bais St. Sinaro, sedangkan SMA Negeri II/AC, dipimpin oleh Adam Saleh.

Letak SMA Negeri ABC Bukittinggi, pada mulanya seluruhnya dipusatkan di Birugo, yaitu bekas gedung sekolah raja serta sekolah prifaat yang ketika itu masih ditempati oleh SMA II dan SMA III Bukittinggi. Selanjutnya, pada tahun 1957, oleh pemerintah pusat Bukittinggi, didirikan sebuah bangunan baru, yang berlokasi di Lambau Bukittinggi. Dan, sekitar tahun 1959, seiring telah rampungnya bangunan baru tersebut, akhirnya SMA Negeri IB Bukittinggi berpindah lokasi ke Lambau, sedangkan SMA Negeri II
AC, tetap menempati gedung lama di Kelurahan Birugo.

Sesudah Bais St Sinaro, SMA Negeri IB Bukittinggi dipimpin oleh Nazir St Rajo Intan, dilanjutkan oleh Muharsono, serta Sunariaman Mustofa. Selanjutnya berturut-turut menjabat sebagai kepala sekolah IB Bukittinggi, yang belakangan berubah menjadi SMAN I Bukittinggi, yang selanjutnya berubah nama menjadi SMUN I Bukittinggi, diantaranya, Azwar, Drs Muhammad Nasir, Usman Luthan, Amir Umar Dt. Bungsu, Drs Rusdi Marah, Drs H Irman Zein, Drs Zulkifli Johneva, serta terakhir dijabat oleh Drs Persalide.

Saat ini, seiring percepatan perkembangan dunia pendidikan yang ada, SMUN I Bukittinggi, telah berkembang sedemikian rupa, ditunjang oleh wilayah lingkungan sekolah yang cukup luas, disertai adanya laboratorium komputer berjumlah 24 unit, ditambah pula 2 buah lapangan basket, lapangan volly ball, ruang perpustakaan dengan judul buku berjumlah 60.444 buah, serta jumlah buku 849.2992. Ditambah laboratorium IPA, (Fisika. Kimia, Biologi), laboratorium bahasa, ruang serbaguna, yang keberadaannya ditunjang pula partisipasi alumni SMU N I Bukittinggi maupun orang tua murid, di samping ditunjang pula oleh tenaga edukatif dan administratif terampil dibidangnya.

Terakhiri, fasilitas SMUN I Bukittinggi bertambah lagi dengan diresmikannya mushalla, yang diprakarsai oleh alumni SMUN I Bukittinggi, dengan demikian sesuai visi dan missi SMUN I Bukittinggi, keberadaan Mushalla tersebut, diharapkan dapat lebih mendukung visi dan missi SMUN I Bukittinggi menjadi sekolah unggul, bukan hanya dalam bidang iptek, melainkan juga dalam bidang Imtaq, sesuai visi dan missi SMUN I Bukittinggi sebagai sekolah unggul.***sumber:sma1bkt@yahoogroups.com MD/s/1103/11/Ronal

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)