Adegan : Bagian dari babak yang menggambarkan satu  suasana dari beberapa suasana dalam babak
Additive Mixing : Pencampuran warna pada objek yang  disinari dari dua atau lebih lampu yang berbeda
Akting : Tingkah laku yang dilakukan pemain sebagai  wujud penghayatan peran yang dimainkan
|  | 
| Panggung Teater | 
Aktor : orang yang melakukan akting
Amphiteater : Panggung pertunjukan jaman Yunani Kuno
Amplifikasi : Penguatan energi listrik setelah  melalui rangkaian elektronik
Apron : Daerah yang terletak di depan layar atau  persis di depan bingkai proscenium
Arena : Salah satu bentuk panggung yang tidak  dibatasi oleh konvensi empat dinding imajiner
Artikulasi : Hubungan antara apa yang dikatakan dan  bagaimana mengatakanya, dan dipengaruhi oleh penguasaan organ produksi  suara
Aside : Dialog menyamping, atau suara hati dan  pikiran tokoh
Atmosfir : Isitlah teater untuk menyebutkan suasana  atau kondisi lingkungan
Audibility : Segala sesuatu yang berkaitan dengan  pendengaran
Auditorium : Ruang tempat duduk penonton dalam panggung proscenium
Backdrop : Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau  diturun-naikkan dan membentuk latar belakang panggung
Bahasa tubuh : Bahasa yang ditimbulkan oleh  isyarat-isyarat dan ekspresi tubuh
Bar : Pipa bisa yang digunakan sebagai baris untuk  pemasangan lampu
Barndoor : Sirip empat sisi yang diletakkan pada  lampu dan digunakan untuk mebatasi lebar sinar cahaya
Batten : (1) Lampu flood yang dirangkai dalam satu  kompartemen (wadah). (2) Perlengkapan panggung yang dapat digunakan  untuk mengaitkan sesuatu dan dapat dipindahpindahkan
Beats : Satu kesatuan arti terkecil dari dialog
Belly to Belly : Dua lensa yang dipasang berhadapan  dalam sebuah lampu dan jaraknya bisa diatur
Bifocal : Lampu Bifocal adalah lampu profile standar  yang ditambahi dengan shutter tambahan
Blocking : Gerak dan perpindahan pemain dari satu  area ke area lain di panggung
Boom : Baris lampu yang dipasang secara vertikal
Border : Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat  dinaikkan dan diturunkan. Fungsinya untuk memberikan batasan area  permainan yang digunakan
Bracket : Pengait untuk memasang lampu pada boom.  Disebut pula sebagai boom arm
Catwalk : Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat  di atas panggung yang  dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain
Clamp : Klem atau pengait untuk memasang lampu pada  bar, disebut juga sebagai C-clamp atau Hook Clamp
Control Balance : Pengaturan tingkat kekerasan suatu  sumber suara terhadap sumber suara yang lain
Control Desk : Disebut juga Remote Control, alat  untuk mengatur tinggi rendahnya intensitas cahaya dari jarak jauh
Cyc Light : Lampu flood yang dikhususkan untuk  menerangi layar belakang (siklorama)
Denotasi : Arti yang sebenarnya sesuai dengan arti  yang terdapat dalam kamus
Dialog : Percakapan para pemain.
Diafragma : Sekat yang memisahkan antara rongga dada  dan rongga perut
Diffuse : Jenis refleksi  cahaya yang memiliki pantulan merata serta panjang sinarnya sama
Diftong : Kombinasi dua huruf vokal dan diucapkan  bersamaan
Diksi : Latihan mengeja kata dengan suara keras dan  jelas
Dimmer : Alat pengatur tinggi rendahnya intensitas  cahaya
Distorsi : Hasil rekaman suara melebihi standar  batas maksimal yang ditentukan
Donut : Pelat metal yang digunakan untuk  meningkatkan ketajaman lingkar sinar cahaya yang dihasilkan oleh lampu  spot
Drama : Salah satu jenis lakon serius dan berisi  kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik yang rumit dan penuh daya  emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedi
Dramatic Irony : Aksi seorang tokoh yang berkata  atau bertindak sesuatu, dimana tanpa disadari akan menimpa dirinya  sendiri
Ekstensi : Menambah besarnya sudut antara dua bagian  badan
Eksposisi : Penggambaran awal dari sebuah lakon,  berisi tentang perkenalan karakter, dan masalah yang akan digulirkan
Elastisitas : Tingkat kekenyalan suatu objek  sehingga dengan mudah bisa diterapkan atau digunakan
Ellipsoidal : Jenis reflektor yang memiliki bentuk  elips
Emosi : Proses fisik dan psikis yang kompleks yang  bisa muncul secara tiba-tiba dan spontan atau diluar kesadaran
Ephemeral : Sifat pertunjukan yang bermula pada  suatu malam dan berakhir pada malam yang sama
ERS : Elliposoidal Reflector Spotlight. Lampu spot  yang menggunakan reflektor berbentuk elips disebut juga lampu profile  atau leko
ERS Axial : Lampu ERS yang bohlamnya dipasang secara  horisontal
ERS Radial : Lampu ERS yang bohlamnya dipasang  miring 45 derajat
Farce : Seni pertunjukan yang menyerupai dagelan  tetapi bukan dagelan yang seperti di Indonesia
Filter : Palstik atau mika berwarna untuk mengubah  warna lampu
Flashback : Kilas balik peristiwa lampau yang  dikisahkan kembali pada saat ini
Flat Karakter : Karakter tokoh yang ditulis oleh  penulis lakon secara datar dan biasanya bersifat hitam putih
Fleksi (flexion) : Membengkokkan suatu sendi untuk  mengurangi sudut antara dua bagian badan
Fleksibelitas : Daya lentur suatu objek / tingkat  kelenturan suatu objek
Flies : Disebut juga penutup. Bagian atas rumah  panggung yang dapat digunakan untuk menggantung set dekor serta  menangani peralatan tata cahaya
Floodligth : Jenis lampu yang sinar cahayanya  menyebar serta tidak bisa diatur fokusnya
Focal Point : Titik temu (pusat) pendar cahaya
FOH : Front Of House. Bagian depan baris kursi  penonton dimana di atasnya terdapat pipa baris lampu
Fokus : (1) Istilah dalam penyutradaraan untuk  menonjolkan adegan atau permainan aktor. (2) Istilah tata cahaya untuk  area yang disinari cahaya dengan tepat dan jelas
Follow Spot : Jenis lampu spot yang dapat  dikendalikan secara manual untuk mengikuti arah gerak pemain
Fore Shadowing : Bayang-bayang yang mendahului  sebuah peristiwa yang sesungguhnya itu terjadi
Foyer : Ruang tunggu penonton sebelum pertunjukan  dimulai atau saat istirahat
Frequency Respon : Kemampuan dalam menangkap  frekuensi pada batas maksimum dan minimum
Fresnel : (1) Lensa yang mukanya bergerigi. (2)  Jenis lampu yang menggunakan lensa bergerigi
Gesture : sikap tubuh yang memiliki makna, bisa juga  diartikan dengan gerak tubuh sebagai isyarat
Gestus : Aksi atau ucapan tokoh utama yang beritikad  tentang sesuatu persoalan yang menimbulkan pertentangan atau konflik  antar tokoh
Gimmick : Adegan awal dari sebuah lakon yang  berfungsi sebagai pemikat minat penonton untuk menyaksikan kelanjutan  dari lakon tersebut
Globe : Panggung yang tempat duduk penontonnya  berkeliling, digunakan dalam pementasan teater jaman Elizabeth di  Inggris
Gobo : Pelat metal yang dicetak membentuk pola atau  motif tertentu dan digunakan untuk membuat lukisan sinar cahaya
Groundrow : Lampu flood yang diletakkan di bawah  untuk menerangi aktor atau siklorama dari bawah
Imajinasi : Proses pembentukan gambaran-gambaran  baru dalam pikiran, dimana gambaran tersebut tidak pernah dialami  sebelumnya atau mungkin hanya sedikit yang dialaminya
Improvisasi : Gerakkan dan ucapan yang tidak  terencana untuk menghidupkan permainan.
Intonasi : Nada suara (dalam bahasa jawa disebut  langgam), irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata,  sehingga tidak datar atau tidak monoton.
Insersio : Kearah mana otot itu berjalan atau arah  jalannya otot yang bergerak.
Irama : Gelombang naik turun, longgar kencangnya  gerakkan atau suara yang berjalan dengan teratur
Iris : Piranti untuk memperbesar atau memperkecil  diameter lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan oleh lampu
Jeda : Pemenggalan kalimat dengan maksud untuk  memberi tekanan pada kata.
Karakter : Gambaran tokoh peran yang diciptakan oleh  penulis lakon melalui keseluruhan ciri-ciri jiwa dan raga seorang peran
Karakter Teatrikal: Karakter tokoh yang tidak wajar,  unik, dan lebih bersifat simbolis.
Kolokasi : Asosiasi kata dengan bahasa yang tidak  formal, bahasa percakapan sehari-hari pada suatu tempat dan masa  tertentu.
Komedi : salah satu jenis lakon yang mengungkapkan  cacat dan kelemahan sifat manusia dengan cara yang lucu, sehingga para  penonton bisa lebih menghayati kenyataan hidupnya
Komedi Stamboel : Pertunjukan teater yang mendapat  pengaruh dari Turki dan sangat populer di Indonesia pada jaman sebelum  kemerdekaan
Komunikan : Penerima komunikasi
Komunikator : Penyampai kamunikasi
Konflik : Ketegangan yang muncul dalam lakon akibat  adanya karakter yang bertentangan, baik dengan dirinya sendiri maupun  yang ada di luar dirinya.
Konotasi : Arti kata yang bukan sebenarnya dan lebih  dipengaruhi oleh konteks kata tersebut dalam kalimat.
Konsentrasi : Kesanggupan atau kemampuan yang  diperlukan untuk mengerah kan pikiran dan kekuatan batin yang ditujukan  ke suatu sasaran tertentu sehingga dapat menguasai diri dengan baik.
Lakon : Penuangan ide cerita penulis menjadi alur  cerita yang berisi peristiwa yang saling mengait dan tokoh atau peran  yang terlibat, disebut juga naskah cerita
Lakon Satir : Salah satu jenis lakon yang mengemas  kebodohan, perlakuan kejam, kelemahan seseorang untuk mengecam, mengejek  bahkan menertawakan suatu keadaan dengan maksud membawa sebuah  perbaikan
Latar Peristiwa : Peristiwa yang melatari adegan itu  terjadi dan bisa juga yang melatari lakon itu terjadi
Latar Tempat : Tempat yang menjadi latar peristiwa  lakon itu terjadi.
Latar Waktu : Waktu yang menjadi latar belakang  peristiwa, adegan, dan babak itu terjadi
Level : (1) Istilah pemeranan dan penyutradraan  untuk mengatur tinggi rendah pemain. (2) Isitilah tata suara untuk  tingkat ukuran besar kecilnya suara yang terdengar
Lever : Bilah yang dapat dinaikkan dan diturunkan  yang terdapat pada control desk
Ligamen : Jaringan ikat yang menghubungkan otot  dengan tulang atau pembungkus sendi.
Melodrama : Salah satu jenis lakon yang isinya  mengupas suka duka kehidupan  dengan cara yang menimbulkan rasa haru kepada penonton
Membran : Selaput atau lapisan tipis yang sangat  peka terhadap getaran
Metacarpal : Disebut juga dengan metatarsus atau  ossa metatarsalia yaitu tulang pertama dari jari
Mime : Pertunjukan teater yang menitikberatkan pada  seni ekspresi wajah pemain
Mimetic/mimesis : Peniruan atau meniru sesuatu yang  ada
Mimik : Ekspresi gerak wajah untuk menunjukkan emosi  yang dialami pemain
Mixed : Jenis refleksi cahaya yang hasilnya  bercampur antara relfeksi diffuse dan specular
Monolog : Cakapan panjang seorang aktor yang  diucapkan di hadapan aktor lain
Noise : Gangguan suara yang tidak diinginkan dalam  memproses suara atau rekaman
Observasi : Kegiatan mengamati yang bertujuan  menangkap atau merekam hal apa saja yang terjadi dalam kehidupan
Orchestra Pit : Tempat para musisi orkestra bermain
Origio : Tempat otot timbul atau tempat asal otot  yang terkuat
Pageant : Panggung kereta abad Pertengahan yang  digunakan untuk mementaskan teater secara berkeliling
Panoramic : Kesan suara yang terdengar pada telinga  kiri atau telinga kanan
Pantomimik : Ekspresi gerak tubuh untuk menunjukkan  emosi yang dialami pemain
PAR : Parabolic Aluminized Reflector. Lampu yang  menggunkan reflektor parabola terangkai dalam satu unit dengan lensanya
Parafrase : Latihan untuk menyatakan kembali arti  dialog dengan menggunakan kata-kata kita sendiri, dengan tujuan untuk  membuat jelas dialog tersebut
PC : (1) Planno Convex, jenis lensa yang  permukaannya halus. (2) Jenis lampu yang menggunakan lensa tunggal baik  lensa Planno Convex atau Pebble Convex
Pebble Convex : Jenis lensa yang mukanya halus tapi  bagian belakangnya bergerigi
Pemanasan : Serial dari latihan gerakan tubuh  dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan  cara progresif (bertahap).
Pemeran : Seorang seniman yang menciptakan peran  yang digariskan oleh penulis naskah, sutradara, dan dirinya sendiri.
Penonton : Orang yang hadir untuk menyaksikan  pertunjukan teater
Pernafasan : Peristiwa menghirup udara dari luar  yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang  banyak mengandung karbondioksida
Pita magnetic : Pita plastic yang dilapisi oleh  serbuk magnet yang digunakan untuk menyimpan getaran listrik
Planno Convex : Jenis lensa (lih. PC)
Plot : Biasa disebut dengan alur adalah kontruksi  atau bagan atau skema atau pola dari peristiwa-peristiwa dalam lakon,  puisi atau prosa dan selanjutnya bentuk peristiwa dan perwatakan itu  menyebabkan pembaca atau penonton tegang dan ingin tahu
Polarity : Kemampuan maksimum dalam menangkap sumber  suara
Practical : Lampu sehari-hari atau lampu rumahan  yang digunakan di atas panggung
Preset : Pengaturan intensitas cahaya pada control  desk disaat lampu dalam keadaan mati (tidak dinyalakan)
Profile : Jenis lampu spot yang dapat ukuran dan  bentuk sinarnya dapat disesuaikan
Properti : Benda atau pakaian yang digunakan untuk  mendukung dan menguatkan akting pemeran.
Protagonis : Peran utama yang merupakan pusat atau  sentral dari cerita
Proscenium : Bentuk panggung berbingkai
Proscenium Arc : Lengkung atau bingkai proscenium
Resonansi : Bergema atau bergaung
Rias Fantasi : Tata rias yang diterapkan untuk  menggambarkan sifat atau karakter yang imajinatif
Rias Karakter : Tata rias yang diterapkan untuk  menegaskan gambaran karakter tokoh peran
Rias Korektif : Tata rias yang diterapkan untuk  memperbaiki kekurangan sehingga pemain nampak cantik
Ritme : Tempo atau cepat lambatnya dialog akibat  variasi penekanan kata-kata yang penting.
Round Karakter : Karakter tokoh dalam lakon yang  mengalami perubahan dan perkembangan baik secara kepribadian maupun  status sosialnya
Scoop : Jenis lampu flood yang menggunakan reflektor  ellipsoidal
Sendi : Hubugan yang terbentuk antara dua tulang.
Sendratari : Pertunjukan drama yang di tarikan atau  gabungan seni drama dan seni tari
Side Wing : Bagian kanan dan kiri panggung yang  tersem bunyi dari penonton, biasanya digunakan para aktor menunggu  giliran sesaat sebelum tampil
Skeneri : Dekorasi yang mendukung dan menguatkan  suasana permainan
Skenario : Susunan lakon yang diperagakan oleh  pemeran
Soliloki : Cakapan panjang aktor yang diucapkan  seorang diri dan kepada diri sendiri
Specular :Jenis refleksi yang memantulkan cahaya  seperti aslinya (efek cermin)
Snoot : Disebut juga Top Hat, piranti yang digunakan  untuk mengurangi tumpahan cahaya
Spherical : Jenis reflektor yang memiliki bentuk  setengah lingkaran
Spread : Jensi refleksi cahaya yang mengenai objek  dengan intensitas lebih tinggi garis cahayanya akan memendar dan  direfleksikan lebih panjang dari yang lain
Stand : Pipa untuk memasang lampu yang dapat berdiri  sendiri
Struktur Dramatik : Rangkaian alur cerita yang  saling bersinambung dari awal cerita sampai akhir.
Suara Nasal : Suara yang dihasilkan oleh rongga  hidung karena udara beresonansi.
Suara Oral : Suara yang dihasilkan oleh mulut
Subtractive Mixing: Pencampuran warna cahaya yang  dihasilkan dari dua filter berbeda
Surprise : Peristiwa yang terjadi diluar dugaan  penonton sebelumnya dan memancing perasaan dan pikiran penonton agar  menimbulkan dugaan-dugaan yang tidak pasti.
Sutradara : Orang yang mengatur dan memimpin dalam  sebuah permainan.
Teknik Muncul : Suatu teknik seorang pemeran dalam  memainkan peran untuk pertama kali memasuki sebuah pentas lakon.
Teknik Timing : Teknik ketepatan waktu antara aksi  tubuh dan aksi ucapan atau ketepatan antara gerak tubuh dengan dialog  yang diucapkan.
Tema : Ide dasar, gagasan atau pesan yang ada dalam  naskah lakon dan ini menentukan arah jalannya cerita.
Tempo : Cepat lambatnya suatu ucapan yang kita  lakukan
Thrust : Bentuk panggung yang sepertiga bagiannya  menjorok ke depan
Timbre : Warna suara yang memberi kesan pada  kata-kata yang kita ucapkan
Tirai Besi : Satu tirai khsusus yang dibuat dari  logam untuk memisahkan bagian panggung dan kursi penonton. Digunakan  bila terjadi kebakaran di atas panggung, tirai ini diturunkan sehingga  api tidak menjalar keluar dan penonton bisa segera dievakuasi.
Tragedi : Salah satu jenis lakon yang meniru sebuah  aksi yang sempurna dari seorang tokoh besar dengan menggunakan bahasa  yang menyenangkan supaya para penonton merasa belas kasihan dan ngeri  sehingga penonton mengalami pencucian jiwa atau mencapai katarsis
Trapezium : Tulang yang ada pada antara pergelangan  tangan dan ibu jari tangan
Trap Jungkit : Area permainan atau panggung yang  biasanya bisa dibuka dan ditutup untuk keluar-masuk pemain dari bawah  panggung.
Wicara : Cara kita berbicara dan cara mengucapkan  sebuah dialog dalam naskah lakon
Under : (tata suara) Hasil rekaman suara yang sangat  lemah
Sumber Berita : Buku Teater Indonesia Dengan Difenisi Tentang teater 
-min.png) 

 
-min.png)